Oleh: Alifadian Yuhaniz | 01 July
2012 | 23:06 WIB
Melihat bagaimana Inggris
mengelola stasiun bawah tanah
membuat aku mahfum akan upaya
yang dilakukan Dahlan Iskan dalam
membangun jasa pelayanan Kereta
Api.
Ternyata orang Inggris engga jauh
beda dengan orang Indonesia.
Diantara mereka ada juga yang
membuang sampah sembarangan,
bahkan kencing di pojokan stasiun
sampai mabuk dan muntah di lantai stasiun.
Nah, jika orang Inggris sama
nylenehnya dengan orang
Indonesia, kenapa di Inggris bisa
lebih tertib? Jawabannya terletak
pada pegawainya. Para petugas di
stasiun London dengan sigap langsung membersihkan sampah
serta melakukan pendekatan
persuasif pada para pelanggar.
Sewaktu menunggu kereta di
Stasiun Pasar Senen beberapa
waktu lalu, aku sempet
memperhatikan para petugas
stasiun. Mereka bertindak persis
seperti petugas stasiun di London. Mungkin ini adalah salah satu
gebrakan Dahlan Iskan untuk
mentertibkan stasiun.
Mungkin pula Dahlan Iskan sudah
menemukan metode untuk
mengelola masyarakat agar tertib.
Memang, lebih baik berintrospeksi
bagaimana para pegawai bisa
mengatur masyarakat agar tertib daripada sibuk menyalahkan
budaya negatif masyarakat.
Metode ini perlu diajarkan kepada
seluruh penyelenggara
pemerintahan, sehingga semua
komponen pemerintah paham
bahwa mengelola negara harus
profesional pakai otak, bukan cuman pakai kosmetik kayak
pelacur.
[tulisan orang yang lagi dibikin
jengkel oleh semrawutnya lalu lintas]
sumber: m.kompasiana.com/post/manajemen/2012/07/01/dahlan-iskan-pakai-otak-bukan-kosmetik/
Dahlan Iskan: Pakai Otak bukan Kosmetik
21.45 |


Langganan:
Posting Komentar (Atom)